Senin, 20 Desember 2010

Madrasah Harus Pilah-pilah Bila Terima Beasiswa dari Luar Negeri

Mantan Menteri Agama M Maftuh Basyuni mengatakan, madrasah termasuk pondok pesantren, harus pilah-pilah apabila menerima beasiswa untuk ke luar negeri.

''Kalau sekolah MAN Yogyakarta III mendapat tawaran beasiswa dari Tunisia jangan mau, karena sekarang Tunisia statusnya sudah berubah. Saya khawatir kalau orang dari MAN Yogyakarta III khususnya yang perempuan menerima beasiswa dari Tunisia, akan lepas jilbab karena syarat untuk mengikuti ujian tidak boleh mengenakan jilbab,'' ujar Maftuh pada saat memberikan Kuliah Umum pada acara Peresmian Islamic Boarding School (Pondok Pesantren) Muntasyirul Ulum MAN Yogyakarta III (Mayoga), di Halaman Mayoga, Senin (2/8).

Maftuh mengatakan, saat menjadi menteri agama, ia banyak menerima tawaran beasiswa tetapi tidak semuanya dia terima. ''Seperti beasiswa dari Leiden saya tolak, karena beasiswa yang diberikan untuk belajar Islamic Study. Kalau beasiswanya selain belajar Islam saya terima,'' jelasnya.

Di samping itu, kata Maftuh, banyak juga beasiswa dari Saudi Arabia, Mesir, Syria, Aljazair dan Tunisia. ''Tetapi kalau beasiswa dari Tunisia kami hindari karena meskipun Tunisia lebih tua dari Al-Azhar, tetapi sekarang statusnya berubah. Syarat untuk mengikuti ujian sekolah di sana, terutama bagi kaum perempuan yang mengenakan jilbab harus melepas jilbab,'' tutur dia.

Lebih lanjut Maftuh mengungkapkan, di Mesir setiap tahun menawarkan sebanyak 115 beasiswa yang terdiri sebanyak 90 beasiswa untuk S1, 20 beasiswa untuk S2, dan lima beasiswa untuk S3. Selain itu, dia menambahkan, Departemen Agama juga memberikan beasiswa untuk ke universitas UGM, Universitas Airlangga, ITB, dan ITS.

Beasiswa tersebut diberikan secara penuh, termasuk untuk makan dan tempat tinggal dicover Departemen Agama. ''Waktu itu jumlah beasiswanya terbatas, ada sekitar 300 beasiswa. Mudah-mudahan beasiswa tersebut masih ada,'' harap dia. ''Untuk mendapatkan beasiswa dari Departemen Agama, seleksi dilakukan perguruan tinggi setempat. Seleksinya ketat karena peminatnya cukup banyak.''

Tidak ada komentar:

Posting Komentar